Selamat Datang di Portal Sekolah

ISIS dan Finalitas Ideologi Pancasila

SAHABAT NEWS- Beberapa bulan terakhir ini, dunia dikagetkan oleh gerakan kelompok ekstrimis yang bernama Islamic State Iran and Suriah (Isis). Dalam tempo singkat, keberadaan kelompok ini telah menyedot perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Terlebih ketika tersebar kabar di pelbagai media cetak dan elektronik, tentang warga Indonesia yang ikut berperang bersama Isis.

Bak disambar petir, berita keterlibatan beberapa WNI itu langsung memancing reaksi dari semua elemen masyarakat. Mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, para tokoh masyarakat, agamawan, pengamat politik, hingga Wong Cilik juga membicarakan, kendati mereka (Wong Cilik) mungkin hanya sebatas ikut-ikutan.

Keberadaan Isis ini yang telah berhasil merekrut beberapa WNI cukup meresahkan masyarakat kita, utamanya pemerintah. Sebab, misi membangun negera Islam yang dibawa kelompok ini sangat bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi sah Indonesia. Tak ayal, pemerintah langsung mengeluarkan ultimatum untuk menangkap WNI yang terlibat dalam kelompok Isis tersebut. Tidak hanya begitu, pemerintah juga mengintruksikan untuk membumihanguskan gerakan radikal tersebut. Alhasil, tak butuh waktu lama, pemerintah (dalam hal ini TNI) berhasil menangkap WNI yang diduga masuk Isis.

Respon pemerintah ini mungkin terlihat berlebihan, tapi antisipasi terhadap hal-hal yang kemungkinan besar terjadi di belakang hari mungkin juga dapat dibenarkan. Sebab, bagaimanpun finalitas Pancasila sebagai ideologi sah Republik ini harus dijaga dan diperjuangkan dari berbagai hal yang akan merongrongnya.

Untuk tempo sekarang, Isis mungkin belum menjadi ancaman berarti bagi problem kebangsaan dan kenegaraan kita. Tapi lambat laun, tidak menutup kemungkinan ia akan menjadi “Monsters” yang siap merusak kontruksi ideologis bangsa ini. Keberhasilannya dalam merebut Irak dan Suriah bisa kita jadikan “perhitungan” perihal ancaman yang akan kita hadapi dengan kelompok ini.

ISIS, HTI dan Pancasila
Tak adil rasanya jika kita hanya mempersoalkan keberadaan isis sebagai ancaman bagi idelogi negeri ini. Karena, yang pasti Isis tak lebih dari mata rantai sejarah gerakan pan-islamisme—yang sebenarnya—suadara kembarnya, Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), sudah lama menduduki bumi pertiwi ini. Demikian pun dengan nenek moyang mereka, yang sejak awal kemerdekaan mengingikan negeri ini sebagai negeri islam.

Selama ini, kita tak pernah menyoal keberadaan HTI ini, bahkan terlihat dibiarkan oleh pemerintah dengan alasan asas kebhinnekahan. Padahal HTI sama saja dengan Isis, sama misi beda gerakan. Kedaunya sama menginginkan terbentuknya negara islam, negara yang berasaskan syari’ah islam.

Bisa jadi, bukan hanya Isis dan HTI yang mengancam ideologi pancasila. Kelompok-kelompok sektarian lainnya, yang saat ini banyak bersebaran di seluruh penjuru nusantra, sewaktu-waktu dapat mengancam asas-asas kebangsaan dan ideologi negara kita. Sehingga, kita mesti waspada. Kita harus cermat dalam melihat keberadaan kelompok-kelompok sektrian tersebut. Supaya kita bisa menilai, mana yang sebenarnya berpotensi mengancam ideologi pancasila dan mana yang tidak. (R)
Paenulis Adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unitri Malang ( RATNA)
Share this post :

Post a Comment

PAPAN PENGUMUMAN

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. SAHABAT NEWS - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger